Bulan Ramadhan merupakan, bulan yang sangat dinanti bagi umat islam untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, pada bulan Ramadhan berbagai kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya, diantaranya ialah perbanyak berinteraksi dengan Al-Qur’an, memberi makan orang yang sedang berpuasa, infak dan bersedekah, menghadiri kajian islami, menjadi Imam dan Da’i muda. Berbicara tentang imam dan Da’i muda, pada bulan Ramadhan di tahun ini, Pondok Pesantren di Bintan, Kepulauan Riau dalam rangka mengembangkan potensi, jiwa kepemimpinan dan kemampuan santri untuk berkomunikasi, berinteraksi sosial dan terkhusus menebar dakwah islami, ikut mengadakan kegiatan berupa “Program Da’i dan Imam Muda Pondok Pesantren Idris.”
Yang mana program ini melibatkan 31 santriwan dengan pesebaran di 12 surau atau masjid.
Adapun Program Da’i dan Imam Muda Pondok Pesantren Idris, di isi oleh santri Pondok Pesantren Idris, yaitu: Ahmad Zakir Majdi, Abdillah Alfazhari, Fauzan Ariq Ramadhan, Ahmad Rifa’i, Dicky Ardy, Rezky Fadli, Iman Shohih Siregar, Fahri Ramadhan Hasibuan, M Taufik Raihan, Fazen Pramadian, Fikhry Ferdiansyah, Bambang Pamungkas, Himamul Haris, Sakha Ibadil Kirom, M. Alkhawarizmi Fikri, Abdul Hafiz, Nur Kholis Jauhari Harahap, Fauzi Abdul Latif, M.Ghifari Azhar, Abhi Praya Nasrullah, Syafiq Adi Kurniawan, Fadwa Adly Difarry, Miqdad Abdurrahman, M. Nabil Fabian, M.Zyaul Rizqy, Raditya Kunang S, M.Ayatullah Ismilabsi, M. Faiz Muttaqin, Hazril, Habiburrahman Ikhwan dan Akbar Saputra, Permana Nugraha Indra. Merupakan santri Mts dan MA yang telah lulus seleksi dalam pemilihan Da’i dan Imam Muda Pondok Pesantren Idris.
Di mana para santri yang diamanahkan menjadi Da’i muda nantinya akan di kirim ke beberapa masjid dan surau, diantaranya: Masjid Nurul Ikhsan, Surau Al-Bukhori, Surau Nurul Islam, Masjid Al-Furqan, Masjid Fajrul Falah, Surau Al-Ikhlas, Masjid Al-Islah, Masjid Al-Amal, Suatu Al-Amin, Masjid Nurul Iman, Masjid An-Nur dan Masjid At-Taqwa.
Dengan dikirimnya santri Pondok Pesantren Idris, untuk mengisi masjid sebagai dakwah islami dan imam muda, menjadikan santri dikenal di kalangan masyarakat, hal lainnya juga pengalaman para santri menjadi Da’i ini merupakan hal yang pastinya akan selalu dikenang oleh para santri dan menjadi penyebab dakwah Islam terus berjalan di mana pun nantinya para santri berada. Dari Pimpinan Pondok Pesantren Idris sangat mengucap syukur, terima kasih, diterima dan diberikan kesempatan untuk para santri Pondok Pesantren Idris bertugas di masjid dan surau, merupakan suatu kehormatan dan harapan masyarakat juga yang mana harus sama-sama kita bangun dan saling bahu membantu sebagai sesama umat beragama.
Harapan dari Program Da’i dan Imam Muda Pondok Pesantren Idris.” Nantinya mampu menjadi generasi penerus Da’i muda dari Bintan tepatnya Kepulauan Riau, sebagai inspirasi dan memotivasi baik itu dikalangan santri muda yang senang berkarya dan mengembangkan potensi diri, juga masyarakat pada umumnya, perbanyak relasi agar dikenali dan tidak asing lagi. Dengan selalu controling dan diberikannya arahan ke pada para santri yang bertugas menjadi Da’i muda, semoga harapan dan program dapat berjalan sesuai keinginan dan berakhir dengan kesan dan pesan positif dari berbagai masyarakat. (Asnaini, 2024)
Tinggalkan Balasan